Materi Inisiasi I
Saudara Mahasiswa, selamat berjumpa dan selamat mengikuti
tutorial online (tuton) matakuliah Perkembangan Peserta Didik/MKDK4002 pada
semester ini. Saudara akan mengikuti tuton ini selama delapan kali pertemuan,
dan pada pertemuan ke 3, ke 5, ke 7 akan diberikan tugas tutorial berupa tes
yang akan memberi kontribusi terhadap nilai akhir matakuliah. Matakuliah ini
merupakan Implikasi Karakteristik Peserta Didik terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan yang berbobot 2 SKS. Penyajian tuton ini lebih bersifat pengayaan
untuk memperdalam dan memperjelas Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta Didik
yang terdiri dari 6 modul.
Setelah mempelajari materi inisiasi ini Anda
diharapkan mampu menjelaskan Konsep Dasar Tugas-tugas perkembangan dan
Tahapan-tahapan dalam Perkembangan Manusia. Oleh karena itu materi inisiasi 1 ini
berupa kajian tentang Konsep dasar tugas-tugas perkembangan dan Tahapan-tahapan
dalam perkembangan manusia. Anda diharapkan dapat berperan aktif dalam tuton
ini, sehingga terjadi interaksi antara mahasiswa dengan tutor tuton.
Dipersilahkan Anda menyimak materi
inisiasi 1 tuton ini dengan seksama. Selamat Bergabung.
Konsep
Dasar Tugas-tugas Perkembangan
Manusia
dalam menjalani serangkaian proses kehidupannya mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan yang erat kaitannya dengan peningkatan kuantitas pada
fisik manusia terjadi sejak masa konsepsi dan berhenti setelah mencapai
maturasi (kematangan) yang terjadi pada masa remaja atau masa dewasa awal
seperti dinyatakan oleh Tanner (Bee, 1984 : 91) “the final part of the pattern is the leveling of at the beginning of
adulthood, wick remarks the end of growth as we usually thing of it.” Hal
ini berbeda dengan perkembangan yang berjalan terus menerus hingga akhir hayat
manusia sebagaimana dikemukakan Thornburg (1984 : 16) yang menyatakan bahwa “perkembangan
berlangsung secara terus menerus di sepanjang hidup seseorang, mulai dari masa
konsepsi sampai berakhirnya kehidupan orang itu.”
Walaupun
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan selalu ditandai dengan adanya
perubahan, tidak semua perubahan yang terjadi dapat diartikan sebagai
perkembangan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Candida Peterson (1996 : 20)
yang menyatakan “Some permanent changes
over the life span are better descried as ageing than as growth.” Lebih
lanjut Peterson juga menyatakan bahwa perubahan yang dapat dikategorikan
sebagai perkembangan harus memenuhi 4 kriteria yaitu
·
Permanent : perubahan yang terjadi bersifat permanent,
bukan perubahan perubahan temporer atau yang disebabkan oleh kegiatan
incidental.
·
Qualitative : perubahan yang terjadi menunjukkan perubahan
total dari seseorang, tidak hanya bersifat peningkatan kemampuan yang sudah
dimiliki sebelumnya
·
Progressive : perubahan yang terjadi merupakan perwujudan
aktualisasi seseorang. Perubahan ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi/perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
·
Universal : perubahan yang terjadi bersifat umum dan
dialami oleh individuindividu yang lain pada tahapan usia yang hampir sama.
“Proses
perkembangan yang berlangsung sepanjang hayat manusia pada hakekatnya adalah
perubahan menuju ke kedewasaan. Pencapaian tujuan perkembangan, yaitu
kedewasaan, tidaklah sekaligus, tetapi setahap demi setahap sesuai dengan
masa-masa perkembangan yang sedang dijalani oleh individu yang bersangkutan
hendaklah mencapai tujuan perkembangan yang sesuai dengan masa perkembangannya
itu. Seluruh tujuan perkembangan, dari masa awal sampai masa lanjut adalah
berkesinambungan. Pencapaian tujuan perkembangan pada masa yang terdahulu
menjadi dasar bagi pencapaian tujuan perkembangan pada masa berikutnya. Atau
dengan kata lain, apabila tujuan perkembangan pada masa terdahulu tidak
tercapai dengan baik, dikhawatirkan pencapaian tujuan perkembangan masa
berikutnya terganggu (Tn. 1983 :14)”.
Tugas
perkembangan yang harus dijalani oleh setiap individu sesuai dengan masa
perkembangan yang sedang ditempuhnya disebut sebagai tugas perkembangan/developmental task. Peterson (1996 : 35)
dalam hal ini mendefinisikan tugas perkembangan sebagai “age norm” wick describes an average age or norm for when particular
behaviours relikely to emerge or stabilize or decline.” Robert J. Havigurst
(Hurlock, 1980 : 9) menyatakan bahwa “tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu,
yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau
gagal, menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas
tugas berikutnya.”
Perkembangan
manusia yang terjadi secara bertahap sesuai dengan masa perkembangannya, dan
adanya implikasi bagi setiap individu untuk melakukan tugas perkembangan sesuai
dengan tahapan usianya, membuat setiap individu harus memahami dan berusaha
untuk dapat melakukan tugas perkembangan sesuai dengan tahapan usia
masing-masing. Tugas perkembangan ini menurut Havigurst sangat erat kaitannya
dengan fungsi belajar. Dalam hal ini Havigurst (Sunarto, 2002 : 43). Menyatakan
bahwa “tugas perkembangan harus dipelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap
individu. Tugas-tugas ini dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakekatnya
perkembangan pada kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma
kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan
baik dalam kehidupan nyata.”
Sudah
diakui secara umum sebagai suatu fakta, perkembangan seseorang sebagian besar
terjadi pada usia di bawah 6 tahun. Pada periode usia ini anak-anak membentuk
struktur kognitif dan kepribadian dirinya yang akan menentukan jalan hidup
untuk selanjutnya. Berdasar hal tersebut maka proses menumbuhkembangkan kreativitas
perlu dilakukan sejak usia dini, karena pada masa ini proses kreativitas sedang
mengalami puncak perkembangannya. Anak-anak pada dasarnya sangat kreatif.
Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai
ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya rasa ingin tahu besar, senang
bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas, tidak takut salah, berani
menghadapi resiko, senang akan hal-hal baru, dan sebagainya.
I. Tugas-tugas
Perkembangan
Secara
umum Havigurst (Hurlock, 1980: 10) mendeskripsikan Tugas-tugas perkembangan
masa bayi dan awal masa kanak-kanak adalah.
Ø belajar
memakan makanan padat
Ø belajar
berjalan
Ø belajar
berbicara
Ø belajar
mengendalikan gerakan badan
Ø memperoleh
stabilitas fisiolis
Ø belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
Ø mempelajari
peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
Ø mempersiapkan
diri untuk membaca
Ø belajar
membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani
Tugas-Tugas
perkembangan pada akhir masa kanak-kanak dideskripsikan oleh Havigurst (Hurlock,
1980: 10), yaitu.
mempelajari keterampilan
fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan tertentu
Ø membangun
sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
belajar
Ø menyesuaikan
diri dengan teman-teman seusianya
Ø mulai
mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
Ø mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
Ø mengembangkan
pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
Ø mengembangkan
hati nurani, moralitas, dan nilai-nilai
Ø mengembangkan
sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga sosial
Ø mencapai
keberhasilan pribadi
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja oleh Havigurst
(Hurlock, 1980-10) mendeskripsikan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai
berikut :
Ø mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita
Ø mencapai peran sosial pria atau wanita
Ø menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif
Ø mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab
Ø mempersiapkan karier ekonomi
Ø membangun keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga negara yang baik
Ø memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan secara sosial
Ø memperoleh seperangkat nilai dan siytem etika sebagai
pedoman berperilaku
II. Tahapan-Tahapan dalam Perkembangan
Manusia
Pencapaian tujuan perkembangan yaitu proses menuju
kedewasaan tidak berjalan sekaligus, tetapi secara bertahap sesuai dengan
tahapan perkembangan manusia. Pembagian tahapan dalam perkembangan manusia
didasari pada kesamaan karakteristik pada setiap tingkatan usia.
Havigurst
membagi tahapan perkembangan manusia dalam 6 tahap, yaitu :
Ø Masa bayi dan awal masa kanak-kanak
Ø Akhir masa kanak-kanak
Ø Masa remaja
Ø Awal masa dewasa
Ø Masa usia pertengahan
Ø Masa Tua
Tahap-tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia
dibagi oleh Thornburg dalam 4 tahap yang terdiri dari beberapa periode umur
sebagai berikut :
Ø Masa bayi 0 – 2 tahun
·
Periode
dalam kandungan : mulai dari terjadinya konsepsi sampai lahir
·
Periode
baru lahir : lahir sampai umur 4 atau 6 minggu
·
Periode
bayi : umur 4 atau 6 minggu sampai 2 tahun
Ø Masa Kanak-kanak 2 – 11 tahun
·
Periode
kanak-kanak permulaan : umur 2 – 5 tahun
·
Periode
kanak-kanak pertengahan : umur 6 – 8 tahun
·
Periode
kanak-kanak akhir : umur 9 – 11 tahun
Ø Masa Remaja 11 – 19 tahun
·
Remaja
permulaan : umur 11 – 13 tahun
·
Remaja
pertengahan : umur 14 – 16 tahun
·
Remaja
akhir : umur 17 – 19 tahun
Ø Masa Dewasa 20 – 81 tahun
·
Dewasa
permulaan : umur 20 – 29 tahun
·
Dewasa
pertengahan : umur 30 – 49 tahun
·
Dewasa
: umur 50 – 65 tahun
·
Dewasa
akhir : umur 66 – 80 tahun
·
Tua :
umur 81 tahun ke atas
Disamping tahap-tahap perkembangan di atas, Thornburg juga
mengemukakan adanya masa pra remaja yaitu bagi mereka yang berumur 9 – 13
tahun, dan masa pemuda yang terjadi pada umur 19 – 22 tahun.
Berdasarkan pada beberapa uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa tugas-tugas perkembangan tersebut terbagi dalam beberapa tahapan.
Tahapan-tahapan ini didasarkan pada kesamaan karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan pada masing-masing usia. Tahapan-tahapan perkembangan tersebut
adalah masa bayi dan awal masa kanak-kanak, masa kanak-kanak, masa remaja, masa
dewasa awal dan pertengahan, serta masa tua.
III. Implikasi
Pemahaman tentang tugas-tugas perkembangan yang berbeda
pada setiap tahapan usia bermanfaat bagi individu. Hurlock (1980 : 9)
menyatakan bahwa “tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai 3 macam tujuan yang
sangat
berguna.
Pertama sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia-usia
tertentu. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan
apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu
sepanjang kehidupan mereka. Dan ketiga, menunjukkan kepada setiap individu
tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari
mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.” Disamping dapat
digunakan sebagai pedoman dan pemberi motivasi bagi individu dalam masyarakat,
pemahaman tentang tugas perkembangan juga dapat digunakan oleh para praktisi
yang menangani kelompok usia tertentu dalam pekerjaannya. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Peterson (1996 : 38)” ....they
can give practitioners who work with particular age groups a general idea what
to expect. .... Norm also facilitate social planning and environmental design
for particular age groups.”
Namun, pemahaman tentang adanya tugas perkembangan yang
berbeda pada setiap tahapan usia individu juga dapat disalahartikan. Hal ini
diungkapkan oleh Hurlock (1980 : 9) yang menyatakan ada 3 macam bahaya
potensial yang umum berhubungan dengan tugas-tugas perkembangan. Pertama,
harapan yang kurang tepat baik individu sendiri maupun lingkungan sosial. Kedua
adalah melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat dari
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu. Dan yang ketiga muncul dari tugas itu
sendiri. Sekalipun individu berhasil menguasai tugas pada suatu tahap dengan
baik, namun keharusan menguasai sekelompok tugas-tugas baru yang tepat untuk
tahap berikutnya akan membawa ketegangan dan tekanan kondisi yang dapat
mengarah pada suatu krisis.
Bagi pendidik, pemahaman tentang tugas-tugas perkembangan
dapat membantu pendidik untuk memahami anak didiknya dan membantu mereka dalam
mengembangkan potensi yang mereka miliki secara optimal. Dalam hal ini Nana
Syaodih (2001 : 18) menyatakan bahwa “Ada dua alasan mengapa tugas-tugas
perkembangan ini penting bagi pendidik. Pertama, membantu memperjelas tujuan
yang akan dicapai sekolah. Pendidikan dapat dimengerti sebagai usaha
masyarakat, melalui sekolah, dalam membantu individu mencapai tugas-tugas
perkembangan tertentu. Kedua, konsep ini dapat dipergunakan sebagai pedoman
waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan. Bila individu telah mencapai kematangan,
siap untuk mencapai tahap tugas tertentu serta sesuai dengan tuntutan
masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa saat untuk mengajar individu yang
bersangkutan telah tiba.”
IV.
Kesimpulan
1. Perkembangan terjadi sepanjang hayat manusia dan
berlangsung secara bertahap sesuai dengan tahapan usia masing-masing individu
2. Tidak semua perubahan yang terjadi dapat dikategorikan
sebagai perkembangan, hanya perubahan yang memenuhi kriteria permanent,
kualitatif, progresif dan universal yang dapat disebut sebagai perkembangan
3. Setiap tahapan perkembangan ditandai dengan adanya
kesamaan karakteristik yang kemudian diformulasikan sebagai tugas-tugas
perkembangan yang harus dipelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu
agar individu tersebut mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
mengaktualisasikan diri sebagai anggota masyarakat.
4. Pemahaman tentang tugas-tugas perkembangan membantu
individu untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri terhadap tugas perkembangan
yang telah dijalaninya, yang sedang dijalaninya dan yang akan dijalaninya.
5. Pemahaman tentang tugas-tugas perkembangan sangat penting bagi
pendidik untuk dapat memahami karakteristik anak didiknya. Pemahaman ini dapat
membantu pendidik dalam pelaksanaan KBM dengan menyesuaikan strategi pembelajaran
yang tepat bagi masing-masing usia, sebagai pedoman bagi pendidik untuk
membantu anak didik meningkatkan kemampuan pada tahap perkembangan berikutnya
sehingga anak dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar