Beranda

RANGKUMAN MODUL 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR

KB1 : KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DI SD
A. Perkembangan kognitif anak sd
- Wadsworth (1996) kegiatan mental juga mengarah pada proses mengatur dan beradaptasi pada lingkungan.
- Dalam teori Piaget , skema dikenal sebagai suatu struktur kognitif dan mental diman secara intelektual individu beradaptasi dan mengatur lingkuangnya.
- Santrock, 2002 perkembangan anak terbagi atas beberapa tahap dengan rentang usianya, seperti :
1. Tahap Sensori Motor ( lahir-2 tahun)
Pada awal tahap sensorimotor gerak anak banyak didominasi oleh gerak atau pola reflex.
Pada akhir tahap ini, yaitu 2 tahun pola sensorimotor anak sudah lebih rumit dan memungkinkan anak mulai mengunakan symbol.
· Pada tahap sensori motor terbagi 6 subtahapan yg setiap tahapnya menunjukkan adanya perubahan kualitatif dalam organisasi sensorimotor.
1. Subtahapan reflex sederhana, menunjukkan bahwa skema yang ada berupa releks, skema yang ada semakin lama akan kuat, bayi yg baru lahir akan hinga usia 1 bulan akan menghisap botol susu jika botol berada dimulutnya.
2. Antara 1-4 bln, reflek anak akan berkembang kea rah skema adaptif dimana sudah terkoordinasi, pada tahp ini anak akan melatih reflex menghisap meskipun tanpa botol susu pada tahap ini ditandai dengan primary circular reactions dimaan skema didasari pd kesempatan anak untuk menghsilkan kembali suatu keadaan yg menyenangkan.
3. Secondary circular reactions usia 4-8 bln, anak menjadi lebih berorientasi pada objek /focus pada sekitarnya
Anak meniru beberapa reaksi sederhan seperti mengerakkan mainan, isyarat fisik
4. Coordination of secondary reactions usia 8-12 bln menunjukkan bahwa pada subtahapan ini terjadi beberapa perubahan yg melibatkan koordinasi skema, anak mmelihat suatu objek dan menggengamnya secara simultan
5. Tertiary circular reactions, novelty & curiosity usia 12-18 th
Anak menjadi tergugah karena adanya berbagai objek atau merupaka skema dimana anak mencari berbagai kemungkinan dari suatu objek.
Tahap sensori motor adalah internalisai dari skema, fungsi mental anak berubah menjadi simbolis dan anak mengembangkakn kemampuan untk menggunkaan symbol pararagrf.
2. Tahap praoprasional (2-7 tahun)
Perkembangan kognitif diusia ini ditandai dng perkembnagan bahasa yg sistematis. Anak sudah mampu menitukan perilku yang dilihatnya
Tahap ini terdiri dari 2 suntahapan yaitu :
a. Fungsi simbolik (2-4 th) anak mencapai kemampuan untuk merepresentasikan secara mental objek yg sesungguhnya tidak ada. Coretan anak dikertas menunjukkan gambar otng,awan,mobil contoh simbolik diusia ini adalah bahasa
Dalam berpikir praoperasional masih egosentis
Artinnya masih berdasarkan sudut pandangnya saja tidak bias berdasarkan sudut pandang ornag lain.
b. Pemikiran intuitif (4-7 thn)
Anak mulai mengunakan penalaran primitifnya dan ingin mengetahui jawaban dari semua pernyataan
3. Tahap operasioanal Konkret ( 7-11 th)
Pada tahap ini anak sudah tidak berpikir egosrntris lagi, anak sudah bias memperhatikan lebih dari satu dimensi
4. Tahap Formal Opersional (> 11 th)
Pemikiranpada tahap ini lebih abstrak. Anak sudah memasuki remaja awal
Berfikir formal operasional mempunyai 2 sifat penting yaitu :
a. Deduktif-hipotesis
Dlm menyelesiakanmaslah anak kan berpikir duli secara teoritis kemudia mmenganalisis masalahnya melalui penyelesaian hipotesis yg ada
b. Berpikir kombinatoris
Anak yang berpikir formal operasioanl terlebih dahulu akan membuat berbagai kombinasi /alteranatif yg memungkinkan penyelesaian masalhnya.
KB 2 : BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK USIA SD
A. PENGERTIAN BAKAT
- Utami munandar (1987) bahwa bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
- Sarwono (1986) bahwa bakat adalah kondisi didalam diri seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapn, pengetahuan dan ktrampilan khusus.
- maka dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang yang perlu dilatih dan dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangna maka bakat yang da dalam diri seseorang tidk akan terwujud.
B. BAKAT SEBAGAI POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
- Menurut Utami Munandar (1987) ada beberapa factor yang menentukan sejauh mana bakat anak dapat terwujud .faktor tersebut adalah :
1. Factor dalam diri anak
Factor ini berkaitan dengan keadaan fisik dan psikis anak.
2. Factor keadaan lingkungan anak
C. PENGERTIAN KREATIVITAS
- Kreativitas merupakankemampuan untuk membuat kombinasi baru,berdasarkan data, informasi dan usur-unsur yang ada.
D. HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN KECERDASAN
E. BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF
1. Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
a. Memberikan pemanasan
b. Pengaturan fisik atau ruang kelas
c. Kesibukan didalam kelas
d. Guru sebagai fasilitator
2. Mengajukan dan mengundang pertanyaan
3. Memadukan perkembangan kognitif (berpikir) dan Afektif (sikap dan perasaan)
a. Cirri kemampuan berpikir kreatif
· Ketrampilan berpikir lancar
· Ketram berpikir luwes
· Ketram berpikr orisinal ( mampu memikirkan masalah yg tidak terpikirkan orang lain dengan cara pendekatan/pemikiran melalui pemerkaya yayasan)
· Ketramp memerinci
· Ketram menilai
b. Cirri afektif
· Rasa ingi tahu
· Bersifat imaginative ( membayangkan hal yg belm terjadi)
· Merasa tertantang oleh kemajemukan ( senang menjajaki cara mpenyelesaian yg lebih rumit)
· Sifat berani mengambil resiko
· Sifat menghargai
c. Menggabungkan pemikiran divergen dan pemikiran konvergen
Pemikiran konvergen yang menuntutsiswa mencari jawaban tunggal yg paling tepat berdasarkan informasi yg diberikan.
d. Menggabungan proses berpikir dengan proses afektif
F. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DAN SUMBER-SUMBER KREATIVITAS YANG PERLU DIKEMBANGKAN
- Arasteh (dalam Hurlock, 1978) mengemukakan adanya masa-masa kritis dalam perkembangan kreativitas. Hal ini perlu diketahui karena dapat menghalangi perkembnngan kreativitas anak. Masa-masa kritis tersebut adalah usia 5 sampai 6 tahun, 8 sampai 10 th, 13-15 th, 17-19 th.
1. Usia 5 sampai 6 tahun
Sebelum anak siap masuk sekolah, anak diajarkan untuk menerima apa yg ditetapkan oleh took otoriter,mematuhi aturan dan keputusan orang dewasa dilingkungan rumahnya.
2. Usia 8 sampai 10 tahun
Masa ini merupakan masa dimana ada kebutuhan untuk dapat diterima sebagai anggota dalam kelompok teman sebayanya. Agar bias
- Sumber-sumber kreativitas yang perlu dikembangkan :
Dalam bukunya child development, Berk (2003) mengemukakan beberapa komponen dari kreativitas dan bagaimna cara orang tua maupun guru untuk memperkuat peran komponen-komponen tersebut dalam diri seseorang anak :
1. Sumber kognitif


2. Sumber kepribadian


Karakteristik kepribadian sebagai berikut ;
a. Gaya inovatif dari berpikir
Orang2 yg kreatif tdk hanya memiliki kapasitas untuk memandang sesuatu dalam cara baru tetapi juga dalam mengolahnya. Dalam menemukan maslah secara inovatif, mereka cenderung memilih aktivitas yang terlalu terstruktur. Sternberg dan Grigorenko, 1993 (dalam Berk, 2003)
b. Sikap toleran pada ketekunan dan sesuatu yang jamak
Tujuan kreativitas adalah memungkinkan timbulnya situasi yg tidak pasti, khususnya jika maslah tidak cocok satu sama lain.
c. Kemauan untuk mengambil risiko
Kreativitas memungkinkan seseorang menghadapi situasi yang pentuh tantangan. Mendorong untuk berpikir pada situasi yang penuh tantangan dapat meningkatkan proses berpikir divergen.
d. Berani terhadap pendapat
Karena ide2nya yg orisinal tidak menutup kemungkinan untuk ditantang oleh orang lain, khususnya guru merasa ragu dengan pendapatnya.
3. Sumber Motivasi
Motivasi untuk kreativitas lebih menitikberatkan pada tugas dari pada tujuan. Oleh karena ini menunjukkan pada keinginan untuk berhasil pada tingkat yang lebih tinggi, tetap memusatkan perhatian pada masalah.
4. Sumber lingkungan
Linkungan dapat menciptakan kondisi fisik maupun social yg membantu seseorang untuk menghasilkan dan mengmbngkan ide2 baru.
KB 3 : PERAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK SD
A. KECERDASAN INTELEKTUAL
- Piaget (dalam Shaffer, 1996) menjelaskan inteligensi sebagai dasar fungsi kehidupan yang membantu seseorang/organism untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
- Piaget jg menambahkan inteligensi sebagai suatu bentu equilibrium yg menunjukkanadanya kecenderungan struktur kognitif
- Utami munandar (1986) mengemukakan bahwa kecerdasan inteltual dapat dirumuskan sebagai kemampuan untuk:
1. Berpikir abstrak
2. Menagkap hubunga2 dan untuk belajar
3. Menyesuaikan diri terhadap situasi2 baru
1. Konsep IQ
Didunia psikologi, inteligensi seseorang biasanya dinyatakan dalam suatu skor yang dikenal dengan koefisien inteligensi atau IQ (Intelligence quotieth) .
Pengolongan inteligensi dari Wechsler :


IQ
Klasifikasi
% dalam populasi

130 – ke atas
Sang superior
2.2

120 - 129
Superior
6.7

110 – 119
Di atas rata-rata
16.1

90 – 109
Rata-rata
50.0

80 – 89
Dibawah rata-rata
16.1

70 - 79
Perbatasan
6.7

Dibawah 70
Cacat mental
2.2



2. Struktur intelektual dari Guilford
Guilford (dalam Cohen,1999) menemukakan suatu model struktur intelektual yg dapat digambarkan sebagai suatu kebus yg terdiri dari 3 dimesi inteltual. Model struktur ini menggambarkan keragaman kemampuan intelektual manusia yang sekaligus dapat mengklasifikasikan dan menjelaskan seluruh aktivitas mental manusia.
Aktivitas mental dapat diklasifisikan sebagai berikut ;
a. Operasi intelektual menunjukkan macam proses pemikiran yang berlangsung. Operasi inteltual meliputi kognisi,ingatan,berpikir divergen, berpikir konvergen dan evaluasi.
b. Isi intelektual menunjukkan macam materi yang digunakan. Termasuk didalamnya adalah figural,simbolik,semantic dan perilaku.
c. Produk menunjukkan hasil dari operasi (proses) tertentu yg diterapkan pada isi tertentu. Termasuk didalamya unit,kelas,hubungan,system, tranformasi, implikasi.
B. KECERDASAN EMOSIONAL
1. Pengertian kecerdasan Emosional.
a. Istilah kecerdasan emosi pasa awalnya dikemukakan ole peter salovery dan johan meyer, kemudian dipopulerkan oleh davidGolemen
b. Hedlund dan Sternbergh (2000) merangkum pengertian kecerdasan emosional yang diungkap sebagai “ kemampuan seseorang untuk dapat memtivasi diri sendiri dan tekun dalam menghadapi frustasi. Mengontrol dorngan2 impulsif (dorongan yang timbul berdasarkan suasana hati) danmampu menunda pemuasanya, mengatur suasan hati sehingga tidak mempengaruhi kemampuan berpikir, berempati.”
c. Golemen (1995) dalam bukunya working with emotional intelligence sebagai kapasitas untuk mengenal perasaan kita sendiri dan ornag lain, untuk memotivasi diri kita dan untuk mengatur emosi dalam diri kita dalam hubungan kita dengan orang lain.
5 norma dari kecerdasan emosional, sebagaimana yang dirngkas oleh Salovey berdasarkan pandangan inteligensi pribadi dari Gardner :
a. Pengenalan emosi diri
Menunjukkan kesadaran diri /pengenalan terhadap perasaan yang dialami sehingga mampu mengendalikan kehidpanya
b. Mengendalikan emosi
Menunjukkan bagaiman kemampuan menegndalikan emosi yang terlalu mendalam yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan seseornag agar dapat mencapai keseimbangan.
c. Memotivasi diri sendiri
d. Mengenali emosi orang lain
e. Mengendalikan hubungan dengan orang lain
Yaitu kemampuan untuk menjaga hubungan dengan suasana maupun mengenali emosi setiap orang serta mengendalikannya.
Golemen menyebutkan bahwa pengendalian emosi dapat dilatih dan dikembangkan
2. Konsep EQ yang berbeda dari IQ
d. Salovey dan Mayer (dalam Saphiro,1997) menyebutkan EQ ( emotional quotient)sebagai persamaan dari kecerdasan emosional namun hal ini tidak berarti EQ diukur oleh suatu alat ukur sebagaiman halnya IQ,
e. Goleman dan Saphiro mengemukakan bahwa sesungguhnya EQ tidak berlawanan dengan IQ atau kecerdasan kognitif
f. Saphiro menyatakan perbedaan penting antara IQ dan EQ adalah peran factor bawaan pada EQ tidak terlalu menonjol
C. PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN IQ DAN EQ
1. Menyadari Emosi Anak
2. Mengakui emosi sebagai peluang untuk kedekatan dan mendidik
3. Mendengarkan dengan Empati dan meneguhkan perasaan anak
4. Menolong anak member nama Emosi dengan kata-kata
5. Menentukan batas2 sambil membantu anak memecahkan masalah
Tahapa2 berikut ;
a. Hindari kritik
b. Gunakan pujiam lebih banyak
c. Pahamilah apa yang dirasakan anak
d. Jangan mencoban memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
D. PERAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
- Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi seketika utuk mengatasi masalah.
1. Memotivasi belajar yang berasal ari dalam diri
2. Pandai
3. Memiliki minat
4. Konsentrasi
5. Mampu membaur diri di lingkungan
E. CIRI-CIRI SISWA DENGAN KECERDASAN EKSTREM
- Menurut Wechsler. Yang imaksud dengan siswa kecerdasan ekstrem adalh siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kurang/rendah, yang biasa dikenal dengan keterbelakangan mental dan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, yang dikenal dengan berbakat secara intelektual/keberbakatan.
- Ciri-ciri siswa kecerdasan ektrem antara lian ;
1. Keterbelakangan mental
Menurut Hallahan dan Kauffman (2000) mengemukakan keterbelangan mental sebagi adanya keterbatasan dalam funsi yang mencangkup fungsi intelektual yang dibawa rata2 diman berkaitandengan keterbatasan pada 2/lebih dar keteampilan adaptif seperti komunikasi, merawat diri sendiri, ketram social, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis waktu luang.


Klasifikasi
Rentangan IQ

Ringan
52-67

Menengah
36-51

Berat
20-35

Parah
Di bawah 20

2. Ciri-ciri anak keterbelakangan mental
a. Keterbelakan mental ringan sering disebut sebagai mampu didik.
Mereka tidak memperlihatkan kelianan fisik yg mencolok walupun perkembngan fisiknya sedikit agak lambat daripada rata2 anakk seusia mereka.
b. Keterbelakangan mental menegah biasanya disebut dengan mampu latih
Dimana mereka dapat dilatih untuk beberapa ketrampilan tertentu, perkembanganya lambat setara dengan anak prasekolah dan tidak dapat menguasai ketrampilan akademik.
c. Keterbelakangan mental berat
Mereka memperlihatkan banyak masalah
d. Keterbelakangan metal parah.
Memilik masalah ynag serius, baik menyangkut kondisi fisik, inteligensia serta program pendidikan yg tepat bg merka
3. Anak berbakat
a. UU no. 2 thn 1989 disebutkan sebagai anak-anak dengan kemampuan dasar kecerdasan luar biasa/disingkat sebagai anak berbakat
b. Di indo konsep keberbakatan banyak mengacu pada apa yang telah dikemukankan oleunited states office of education(usoe, 1972) dan Renzulli (1978) menurut USOE anak berbakat adalah berikut ini “ ,ereka yang identifikasikan oleh orang2 profesional bahwa mereka memiliki kemampuan2 yang menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi…”
c. Renzulli menyebutkan bahwa keberbakatan merupakan interaksi dari 3 cluster, yaitu inteligensia, kreativitas dan tanggung jawab pada tugas
4. Indicator anak berbakat
a. Kemampuan motorik yang lebih awal seperti kemampuan untuk berjalan,memanjat
b. Kemampuan untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap, kosakata yang banyak, day aingat yang baik dan menunjukkan keinginan ynag kuat untuk belajar dan hasrat yang besar terhadap buku maupun gambar
c. Perbandingan perkembangan antara anak satu dengan lainya, dimana anak berbakat cenderunga menyukai permainan yang merangsang day akhayalnya.
d. Day aingat yang baik, kemampuan coba-salah dan mampu bersibuk diri dalam waktu cukup lama.
5. Asal-usul keberbakatan
Faktor biologis yang belum bersifat genetic yang memiliki andil dalam iteligensia adalah factor gizi dan neurologis
6. Ciri-cir anak berbakat
d. Kelancaran berbahasa
e. Rasa ingin tahu bersifat pengetahuan
f. Kemampuan berpikir kritis
g. Kem bekerja mandiri
h. Ulet


MODUL 3
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
KB1 : PERKEMBANAN MORAL PADA ANAK USIA SD
A. PENGERTIAN PERILAKU MORAL
Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya.
Moral berasal dari bahasa latin : mores berarti tata karma atau kebiasaan
Perilaku moral dikendalikan oleh konsep moral,yakni aturan2 dlm bertingkah laku dimana angota masyarakat berperilaku immoral adalah perilaku yang gagal menyesuaikan pada harapan social.
Unmoral adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya.


B. CARA MEMPELAJARI MORAL
- Piaget da kolhlberg mengemukakan tahap2 perkembangan moral menurut piaget, antara usia 5 dan 12 th, konsep anak mengenai keadilan sudah tumbeh
- Hurlock (1978) mengemukakan bahwa dalam perkembangan moral ada 4 elemen yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut :
1. Peran hokum, kebiasaan/tata karma dan aturan dalam perkembangan moral
Elemen pertana yang peting dalam bljr menjdi idividu yang bermoral adalah belajar apa yg diharapkan kelompoknya.
2. Peran kata hati dan perkembangan moral
Kata hati merupakan control internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang
Kata hati merupakan sesuatu yg kompleks bagi anak2, oleh karena itu pada awalnya tingkah laku mereka lebih banyak dikotrol oleh lingkungan
3. Peran rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral
Dalam perilaku moral, rasa bersalah perlu ada
Ausubel (dalam Hurlock,1978) mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme psikologis yg penting, dimana perilaku seseorang menjadi sesuai dengan kebudayaanya
4. Peran interaksi social dalam perkembangan moral
Interaksi social memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar2 dari tingkah laku yg diterima masyarakat, memberikan motivasi melalui apa yg diterima dan tdk diterima kelompok
Interaksi social pertama yang dialami anak adalah melalui kehidupan di lingkungan keluarganya.
Melalu interaksi social anak tidak hanya belajar mengenai kode2 moral tetapi mereka juga berkesempatan untuk belajar mengevaluasi tingkah laku mereka.
C. PENGERTIAN DISIPLIN
- Tujuan Disiplin adalah membentuk perilaku yg sesuai dgn kelompok sosialnya
- Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep negatife berarti = hukuman
- Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep positif berarti = adanya pendidikan,bimbingan menetapkan disiplin diri dan control social
D. PENTINGNYA DISIPLIN BAGI ANAK
- Disiplin akan menambah kebahagiaan, penyesuaian social dan pribadi mereka,
- Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini :
1. Disiplin membuat anak2 mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tdk boleh dilakukan
2. Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengpa pola prilku lain tdk diterima
3. Melalui disiplin anak2 dibantu untuk hidup sesuai dngn norma2 sosial.
4. Anak2 pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari perilakunya.
- Hal2 yg penting dari disiplin untuk anak usia SD ( Hurlock) sebagai berikut :
1. Alat untuk membentuk moral
Pengajran baik/buruk perlu ditekankan pada alas an mengapa beberapa pola tingkah laku diterima sementara yang lain tidak, dan penjelsan langsng perlu utk membantu anak memiliki konsep yang lebih luas.
2. Penghargaan
Penghargaan memiliki nilai pend yg kuat bg anak jk anak bertingkah laku benar dan dpt memotivasi anak untk menggulang kmbli tungkah laku yg diharapkan.
3. Hukuman
Hukuman harus dapat memtivasi anak agar taat pada harapan social dikemudaian hari
4. Konsistensi
Dalam menerapkan disiplin hendaknya disesuaikan dengan perkembangan anak.
E. PEMBERIAN HUKUMAN DAN PENGHARGAAN
- Fungsi hukuman antara lain ;
1. Membatasi anak agar tingkah laku yang tdk diinginkan tidak diulangi
2. Mendidik
3. Motivasi, menghindari terjadinya tingkah lakusosial yg tidak diinginkan.
- Bentuk hukuman :
1. Berbentuk hukuman fisik misalnya : pukulan, Mengisolasi anak selama beberapa waktu
2. Memberikan tugas
- Pemberian penghargaan yaitu memotivasi anak untu mengulangi perilak yg baik yang dpt diterima oleh ligkuangannya.
- Fungsi pemberian penghargaan adalah
1. Nilai mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak dalah yang sesuia dengan apa yg diharapkan oleh lingkuanganya
2. Motivasi, agar tingkah laku yg diterima diulang kembali
3. Penguat, untuk tingkah laku yg diterima secara soasial
- Bentuk Penghargaan berupa non verbal seperti senyuman,pelukan sedangkan bentuk verbal seperti melalui ungkapan rasa puas / menghargai usaha anak
F. ARTI AGAMA BAGI ANAK USIA SEKOLAH
- Perasaan keagamaan mengerakkan hati seseorang agar ia lebih banyak melakukan perbuatan yang baik oleh kerena itu perlu memperkenalkan agama sejak dini pada anak2
KB 2 : PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMA SOSIAL
A. MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR
- Perkembangan social mempunyai arti kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan2 kelompok sosialnya
- 3 proses sosialisasi antara lain ;
1. Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yg berlaku
Setiapkelompok social memiliki dasar mengenai tingkah laku yg perlu dimiliki anggotanya
2. Bermain sesuai dengan peran social yang diharapkan
Anak pun belajar mempunyai peran dan memahami peran2 yg ada di lingkngan sekitarnya, diharapkan ada peran social yg diharapkan baik untuk orang tua dan anak maupun guru dan siswa.
3. Mengembangkan sikap2 sosial
a. Untuk bersosialisasi anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas social
b. Hal2 yng penting dari proses sosialisasi adalah bagaimana seseorang anak belajar bersosialisasi dan dapat bergaul, sangat tergantung dari beberapa factor berikut :
a. Kesempatan untuk bersosialisasi merupakan hal yg penting karena anak tidak dapat belajar untuk hidup secara social dengan orng lain jika anak meluangkan sebagaian besar waktunya untuk kegiatannya sendiri.
b. Anak perlu mengomunikasikan hal2 yg tidak dipahami dan diminati oleh ornglain
c. Anak hanya akan belajar untuk bersosialisasi jika termotivasi untuk melakukanyya
d. Bagaiman metode efektif yg digunakan untuk belajar bersosialisasi.
c. Hurlock (1978) mengemukakanbeberapa karakteristik kelompok sebaya pada masa usia sd yaitu berikut ini :
a. Kelompk sebaya dapat dekenal dari namanya, misalnya dari dari nama jalan/tempat tinggal
b. Untuk menjaga kerahasian kelompok, acap kali menggunakan kode2 rahasia dlm berkomunikasi
c. Kadang kala untuk menerima anggot abaru diadakan semacam upacar
d. Kelompk sebaya sering bertemu ditempat2 tertentu
e. Kegitan kelompok sebaya biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan.
d. Strmmen dkk (1983) bahwa dalam dunia kelompok sebaya memiliki kebiasaan,aktivitas dank ode social tersendiri, dimana anak dapat belajar dengan anak2 lainya
B. POLA-POLA TINGKAH LAKU YANG DAPAT DIPELAJARI DARI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA
1. Hal2 yang diterima maupun tidak diterima secara social
2. Terlalu peka/sensitive
Terlalu peka atau sensitive menunjukkan pada kecenderungan untuk mudah merasa sakit hati dan cenderung mengartikan apa yang dikatakan/dilakukan orng lain sebagai permusuhan.
3. Mudah terpengaruh
4. Kompetetisi (persaingan)
5. Hubungan yang baik
6. Tanggung jawab
7. Kesadaran social
Kesadaran social merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situai social
8. Diskriminasi social
Adalah kecenderungan untuk membuat perbedaan antara individu berdasarkan suatu tanda2 tertentu
KB 3 : PERKEBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD
A. PENGETIAN GENDER
- Gender menunjukkan dimensi social dari menjadi laki-laki atau perempuan.
- Dua aspek dar gender yg perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender
- Identitas gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3th
- Peran gender berisi harapan2 yg menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus berpikir, bertingkah laku dan merasakan
- Stereotype gender artinya sebagi seperangkat keyakina (beliefs) tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki2
- Berk (2000) mengatakan keluarga,orang tua,guru,mata pelajaran ataupun teman sebaya.
- Santrock (1992)
1. Pengaruh orang tua
2. Pengaruh kelompok sebaya
Kelompok cenderung mencela anak yang terlibat dalam permainan yang tidak sesuai dengan jenis kelminnya
3. Pengaruh sekolah dan guru
4. Pengaruh media masa
B. PERAN GENDER DI USIA SEKOLAH
Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identitas peran masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny ( yaitu adanya cirri-ciri masculine da feminine pada individu yang sama)
C. MENGEMBANGKAN STEREOTYPE NOBGENDER PADA ANAK
Untuk mengurangi stereotype gender pada anak2 perlu dilakukan beberapa cara oleh orang tua dan guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar